PPS Se-Kecamatan Cermee Ribut Dengan PPL

Suasana Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemilu Se-Kecamatan Cermee

Senin 2 Juni 2014 pukul 14.00 WIB pendopo Kecamatan Cermee dipenuhi oleh penyelenggara pemilu se-kecamatan cermee yang sedang mengadakan rapat. Terdiri dari 15 ketua PPS dari masing-masing Desa, 30 Panitia Pengawas Lapangan (PPL), 5 anggota PPK Cermee, dan 3 orang Panwas Kecamatan Cermee.

Acara yang konon katanya digagas oleh Camat Cermee yang baru mutasi beberapa hari yang lalu itu bertajuk Rapat Koordinasi (RAKOR) Penyelenggara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 Se-Kecamatan Cermee. Namun Camat yang sebelumnya menjabat di Kecamatan Pakem itu tidak hadir dalam rapat.

Di tengah berlangsungya rapat, terjadi keributan antara PPS dan PPL. PPS dianggap tidak mau bekerjasama dan justru menghambat penyelenggaraan pemilu dikarenakan susah untuk dimintai data terkait proses pemutakhiran daftar pemilih. Bahkan bisa dikatakan bahwa PPS tidak bekerja sama sekali. Saking panasnya suasana, sebagian orang dari PPS, PPL hingga ketua Panwascam harus berdiri dan berteriak untuk menyampaikan argumennya. Namun, para ketua PPS membantah semua tuduhan yang dilontarkan.

          “tidak bisa begitu, bukannya kami ini tidak bisa bekerjasama, masalahnya adalah tahapan pengawasan yang dilakukan panwas sudah terlambat”, Kata Rifai ketua PPS Batu Salang.

“penetapan DPSHP (Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan red.)sudah lewat dua minggu yang lalu, tapi panwas baru minta data sekarang”, tambahnya.

“jika ditemukan data yang tidak sama antara PPS dan Panwas, mereka marah-marah”, imbuhnya.

Divisi data PPK Cermee, Junaidi Rahmad menjelaskan bahwa terjadinya perbedaan data antara PPS dengan panwas dikarenakan start dan finishnya proses pemutakhiran dan pengawasan data pemilih antara PPS dan PPL terjadi dalam waktu yang berbeda. 

“ya tentu saja terjadi perbedaan data, lha wong mulai dan berakhirnya saja berbeda,” katanya.

“jumlah orang meninggal, ataupun pindah pasti tidak akan sama,” imbuhnya.

Di akhir rapat, ketua Panwascam Cermee mengajak semua peserta rapat  untuk kembali kepada pokok permasalahan, bagaimana persoalan-persoalan yang timbul bisa segera teratasi.

“yang sudah terjadi biarlah terjadi, mari kita melangkah lagi ke depan yang lebih baik, hubungan kita semakin harmonis sehingga pemilu presiden bisa terlaksana dengan sukses dan lancar," katanya.

Sebelum rapat diakhiri, ada hal yang membuat suasana semakin memanas. Ketua PPK Cermee meminta sumbangan kepada semua PPS dari 15 desa di Kecamatan cermee masing-masing Rp. 100.000,- untuk membantu pelaksanaan acara peringatan 100 tahun sebuah pondok pesantren besar di Situbondo. Ketua PPK yang merupakan alumni pesantren tersebut juga meminta bantuan sumbangan kepada semua Panitia Pengawas Lapangan Se-Kecamatan Cermee masing-masing orang Rp. 20.000,-. Dan untuk semua anggota PPK Cermee beserta sekretariat dimintai bantuan sumbangan Rp. 200.000,- per orang. 

       Namun, dari PPS maupun PPL menolak permintaan sumbangan tersebut karena dinilai terlalu memberatkan. Akan tetapi semua protes yang disampaikan oleh PPS maupun PPL tidak membuatnya (ketua PPK red.) bergeming. Dia beralasan bahwa hal ini sudah menjadi keputusan Camat Cermee, sehingga semua harus mematuhinya.